Latest Post
Loading...
Submit Blog & RSS Feeds Free Sitemap Generator blog search directory

Siasat Jahat Paman Untuk Menghabisi Nyawa Fatri Keponakan Sendiri

Anekanews25.blogspot.com - Siasat Jahat Paman Untuk Menghabisi Nyawa Fatri Keponakan Sendiri

Aneka News : Warga Jalan Talang Keramat, Lorong Perjuangan, Kelurahan Talang Keramat, Kecamatan Talang Kelapa, Kabupaten Banyuasin, pada Rabu (20/1), digegerkan dengan penemuan mayat. Dia adalah Fatriatul Fahidah atau kerap dipanggil Fatri (13). Dia ditemukan tewas di kolam galian. Sepeda motor Honda Beat siswi kelas I SMP itu juga hilang.

Jasad korban ditemukan terlungkup di pinggir sebuah kolam galian. Jasad korban dibawa ke Rumah Sakit Bhayangkara buat diotopsi.

Kapolsek Talang Kelapa, Banyuasin, Kompol Padmo Arianto mengatakan, penemuan jasad korban berawal dari informasi dari anak-anak kecil yang hendak mandi di lokasi. Diketahui, kolam galian itu memang kerap dijadikan warga untuk mandi dan mencuci. Awalnya dia menduga korban dibegal. Sehari sebelumnya, Fatri pergi mengantar adiknya, dan tidak kembali lagi. 

Selang tiga hari kemudian, teka-teki itu terungkap. Ternyata Fatri dihabisi pamannya, Somad (34).

Somad diringkus polisi bersama rekannya, Toni (30), di rumahnya di Kelurahan Talang Keramat, Kecamatan Talang Kelapa, Banyuasin, Sumatera Selatan, Sabtu (23/1). Sementara dua pelaku lain, Rudi dan Rinto, warga Talang Jambi, Palembang, saat itu sempat kabur.

Arianto mengatakan, gerak-gerik Somad mencurigakan saat jasad keponakannya dievakuasi. Begitu pula saat dimintai kesaksian, Somad nampak cemas dan keterangannya berbelit.

"Tersangka mencurigakan saat penemuan mayat korban hingga pemakaman besoknya. Ada kejanggalan dari gerak-geriknya," kata Arianto.

Anekanews25.blogspot.com - Siasat Jahat Paman Untuk Menghabisi Nyawa Fatri Keponakan Sendiri

Sikap mencurigakan Somad kembali nampak saat gelaran Yasinan, di rumah korban pada malam setelah dimakamkan. Melihat gelagat itu, tersangka dipanggil sebagai saksi dan diperiksa. Setelah keterangannya berubah-ubah, tersangka mengakui menjadi dalang pembunuhan korban.

Somad berdalih tidak menyangka keponakannya tewas mengenaskan. Sebab, dia beralasan hanya menyuruh ketiga rekannya mengambil sepeda motor korban saja, tanpa melukai atau bahkan sampai membunuh.

"Saya cuma suruh ambil motor saja, tidak sampai dibunuh, tapi kenyataan begitu," kata Somad di Mapolsek Talang Kelapa, Banyuasin, Senin lalu.

Dikatakan Somad, dia menyuruh mengambil motor korban karena memiliki utang sabu sebesar Rp 750 ribu kepada Toni. Kemudian mereka sepakat mengatur rencana mencuri kuda besi itu. "Motor itu buat nebus utang saya, tapi perjanjiannya cuma curi motor saja," ujar Somad.

Sementara tersangka Toni mengaku berpura-pura meminta korban mengantarnya ke sebuah rumah kosong, tak jauh dari kediaman korban, Selasa (19/1). Saat itu, korban hendak pulang setelah mengantar adiknya sekolah.


Tiba di lokasi, dua rekannya, Rudi dan Rinto, sudah siap merampas sepeda motor korban. Korban sempat dicekik salah satu pelaku dan dipukuli menggunakan helm hingga pingsan. "Habis itu kami lempar ke kolam galian. Tidak tahu kalau besoknya meninggal," ucap Somad.

Somad adalah seorang guru ngaji di kampungnya. Hubungannya dengan korban juga terbilang cukup dekat. Dari perburuan terhadap tersangka lainnya, polisi berhasil membekuk Rinto (27), Rudi (17), dan satu pelaku masih berusia 13 tahun berinisial A.

Dari hasil pemeriksaan, ternyata komplotan itu melakukan perbuatan lebih keji sebelum menghabisi Fatri. Fatri terlebih dahulu disekap dan diperkosa secara bergilir oleh Somad dan empat pelaku lain.

Arianto melanjutkan, dari keterangan para tersangka, korban disekap dan diikat di rumah kosong tak jauh dari rumahnya. Melihat tubuh korban yang mulus dan tak berdaya, para tersangka memperkosanya secara bergilir.

Ide pemerkosaan itu muncul dari Somad. "Tadinya memang hanya mau mengambil motor, tapi ternyata korban juga diperkosa bergilir. Itu idenya dari tersangka Somad. Somad juga yang pertama kali memperkosanya," ucap Arianto.

Saat diperkosa, korban berteriak dan melawan. Namun, dia dipukul oleh tersangka Toni, hingga membuat siswi kelas I SMP itu kembali pingsan. "Tersangka A yang masih berusia 13 tahun juga ikut memperkosa, dia mendapat giliran terakhir," lanjut Arianto.

Dalam keadaan pingsan dan penuh luka lebam di sekujur tubuhnya, korban dibuang ke kolam galian. Setelah itu motor korban jenis Honda Beat merah nomor polisi BG 4620 ZQ dijual ke kawasan Kenten, Palembang, seharga Rp 2 juta.

Dari hasilnya, tersangka Somad mendapat Rp 750 ribu, Toni menerima Rp 1 juta, tersangka A dapat bagian Rp 50 ribu, serta tersangka Rinto dan Rudi memperoleh sisanya. Atas kasus ini, tersangka Somad dan Toni dikenakan Pasal 338 KUHPidana juncto Pasal 365 ayat (3) KUHPidana, dengan ancaman hukuman 15 tahun penjara.


http://sakuratoto.com/home/register/83084042510
 http://sakuratoto2.com/home/register/65886180864
http://Anekanews25.blogspot.com/

0 Response to "Siasat Jahat Paman Untuk Menghabisi Nyawa Fatri Keponakan Sendiri"

Posting Komentar